Paniai--Kekerasan terhadap murid masih saja terjadi. Di Paniai, seorang guru berinisial A.M yang juga seorang guru mata pelajaran penjaskes di salah satu SMP memukuli muridnya dengan kepalan batu pada tangan. Akibatnya, murid bernama Emanuel Yeimo Kelas IIA di salah satu SMP yang ada di Kabupaten Paniai mengalami luka memar di pelipis mata bagian kanan hingga mengakibatkan luka robek dan harus dilarikan ke Puskesmas yang berada di kompleks pasar Lama Enarotali. Kejadian tersebut terjadi, Selasa 1 Mei 2012 saat bunyi lonceng pagi. Hal tersebut langsung dilaporkan kepada kepala sekolah untuk di tindak lebih lanjut.
Menurut keterangan yang diberikan oleh siswa atau korban tersebut kepada Bintang Papua, Rabu 2/5, awal mula dari kejadian ini,pada waktu lonceng bertanda masuk sekolah semua siswa atau teman-teman sudah masuk ke kelas masing-masing. Namun hanya selang berapa menit ada siswa yang datang terlambat lalu dipalang oleh guru A.M lalu menghukum mereka sambil memukul satu per satu. “Karena melihat kejadian ini saya jadi rasa iba dengan keadaan teman-teman tersebut,lalu saya berkata kepada pak guru itu bahwa “Pak jangan menghukum mereka dengan cara keras seperti itu. Setelah saya bilang begitu si pak guru tidak terima dengan perkataan saya dan langsung menuju ke arah saya sambil menggenggam batu yang ada di dekatnya. Sesampai pak guru di dekat saya langsung pak guru melayangkan pukulan ke arah mata saya dan pelipis mata sebelah kiri saya mengalami luka robek. langsung saya di bawa kerumah sakit untuk menjalani pengobatan,” jelasnya. Dikatakan, perlakuan yang di lakukan oleh Pak guru,tidak hanya kali ini saja,tetapi sering melakukan kekerasan terhadap anak murid yang terlambat dan membuat kesalahan di sekolah. tidak sama dengan guru-guru lain yang ada di sekolah ini. “Makanya kami sebagai murid yang tidak luput dari kesalahan ingin kan supaya pak guru yang model begitu di keluarkan saja dari sekolah kami,karena dengan perlakuan pak guru itu,salah satu murid nantinya bisa jadi korban.Dan kalau terjadi seperti itu siapa yang mau tanggung jawab?katanya.
Semetara itu teman-teman korban menuturkan kepada Bintang Papua, memang benar bahwa pak guru A.M memukul Emanuel memakai genggaman batu di tangannya dan pada saat kejadian itu juga kami langsung bahwa dia ke puskesman untuk di obati lukanya.
Dari kejadian ini kata korban Emanuel Yeimo, saya harapkan agar pihak sekolah bisa menindak lanjuti tindakan yang dilakukan oleh guru A.M.agar lain kali tidak terjadi seperti itu lagi. “Kami sebagai siswa akan terima apapun yang di lakukan oleh pihak sekolah terkait dengan kesalahan yang kami buat,tetapi jangan lagi dengan tindakan kekerasan seperti yang di lakukan oleh pak guru A.M,Harapnya.
Sementara itu sampai pada siang hari kemarin guru yang bersangkutan belum bisa ditemui Bintang Papua, karena sejak kejadian sampai pada siang kemarin belum masuk sekolah.
Menurut keterangan yang diberikan oleh siswa atau korban tersebut kepada Bintang Papua, Rabu 2/5, awal mula dari kejadian ini,pada waktu lonceng bertanda masuk sekolah semua siswa atau teman-teman sudah masuk ke kelas masing-masing. Namun hanya selang berapa menit ada siswa yang datang terlambat lalu dipalang oleh guru A.M lalu menghukum mereka sambil memukul satu per satu. “Karena melihat kejadian ini saya jadi rasa iba dengan keadaan teman-teman tersebut,lalu saya berkata kepada pak guru itu bahwa “Pak jangan menghukum mereka dengan cara keras seperti itu. Setelah saya bilang begitu si pak guru tidak terima dengan perkataan saya dan langsung menuju ke arah saya sambil menggenggam batu yang ada di dekatnya. Sesampai pak guru di dekat saya langsung pak guru melayangkan pukulan ke arah mata saya dan pelipis mata sebelah kiri saya mengalami luka robek. langsung saya di bawa kerumah sakit untuk menjalani pengobatan,” jelasnya. Dikatakan, perlakuan yang di lakukan oleh Pak guru,tidak hanya kali ini saja,tetapi sering melakukan kekerasan terhadap anak murid yang terlambat dan membuat kesalahan di sekolah. tidak sama dengan guru-guru lain yang ada di sekolah ini. “Makanya kami sebagai murid yang tidak luput dari kesalahan ingin kan supaya pak guru yang model begitu di keluarkan saja dari sekolah kami,karena dengan perlakuan pak guru itu,salah satu murid nantinya bisa jadi korban.Dan kalau terjadi seperti itu siapa yang mau tanggung jawab?katanya.
Semetara itu teman-teman korban menuturkan kepada Bintang Papua, memang benar bahwa pak guru A.M memukul Emanuel memakai genggaman batu di tangannya dan pada saat kejadian itu juga kami langsung bahwa dia ke puskesman untuk di obati lukanya.
Dari kejadian ini kata korban Emanuel Yeimo, saya harapkan agar pihak sekolah bisa menindak lanjuti tindakan yang dilakukan oleh guru A.M.agar lain kali tidak terjadi seperti itu lagi. “Kami sebagai siswa akan terima apapun yang di lakukan oleh pihak sekolah terkait dengan kesalahan yang kami buat,tetapi jangan lagi dengan tindakan kekerasan seperti yang di lakukan oleh pak guru A.M,Harapnya.
Sementara itu sampai pada siang hari kemarin guru yang bersangkutan belum bisa ditemui Bintang Papua, karena sejak kejadian sampai pada siang kemarin belum masuk sekolah.
sources: http://www.bintangpapua.com/tanah-papua/22430-tegur-guru-seorang-murid-dianiaya-gurunya-